27. Mode Melunak

1703 Kata

“Hujan lagi, hujan lagi!” Mbak Umi mulai mengeluh. Dia menatap jendela, lalu menghela napas kasar. “Sekalipun pakai jas hujan, tetap aja ada basah-basahnya. Soalnya kadang tetep tembus ke dalam. Lebih dari itu, males banget sama macetnya.” “Sabar aja, Mbak. Mau gimana lagi? Ini juga bukan hal baru.” “Heran banget, udah bulan-bulan ini harusnya mulai kemarau. Atau minimal hujannya mulai jarang. Tapi ini? Dalam seminggu, aku hitung udah empat kali hujan terus. Mana di jam yang hampir sama mulu. Kalau enggak jam tiga, ya, jam empat.” “Bener, sih, Mbak. Aku aja sampai sakit. Kamarin aku enggak bangun dari ranjang. Untung tanggal merah. Baru enakan tadi pagi.” “Kelihatan, kok, Fi. Wajahmu emang agak pucat. By the way, kamu pulang naik apa? Motor juga?” “Enggak, aku paling naik gocar aja. E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN