Aku malu bukan kepalang perkara emotikon yang salah kirim. Terlebih, Mas Kian langsung membaca pesanku karena dia sedang online. Sudah pasti pesan itu langsung kutarik dan aku juga menjelaskan semuanya. Aku bahkan menyertakan screenshot list emotikon di keyboard ponselku. Namun, alih-alih mengerti, Mas Kian malah semakin membuatku senewen. Bagaimana tidak? Beberapa pesan berikutnya, dia selalu membubuhkan emotikon love besar sampai aku memarahinya dengan mengetik semua kalimat menggunakan huruf kapital. Baru setelah itu Mas Kian mau berhenti. Tak kusangka, Mas Kian bisa sejahil ini. Aku tidak tahu dia begini ke semua orang atau hanya denganku saja. Yang jelas, dia benar-benar sukses membuatku malu dan kesal di saat bersamaan. Semua ini gara-gara Imam! Herannya, aku tidak bisa marah deng