Mas Kian akhirnya fix akan membuka cabang di Yogyakarta. Dia menerima bantuanku dan berjanji akan mengembalikan secepat yang dia bisa. Aku tahu, uang yang dia pegang jauh lebih banyak dari yang kupunya. Hanya dia sudah mengalokasikan ke banyak hal, termasuk demi aku dan calon anak kami. Dia yang penuh pertimbangan pasti sudah memikirkan semuanya matang-matang. Bisa jadi termasuk dana darurat dan tabungan yang tidak bisa diganggu gugat. “Besok kalau yang di Jogja sukses, kamu akan kukasih laba dalam persen. Itu di luar nafkah. Anggap aja, passive income.” Itu adalah kalimat yang Mas Kian katakan setelah kami keluar dari rumah temannya untuk deal. Dia mengatakan itu dengan sungguh-sungguh, tanda kalau dia benar-benar berterima kasih atas bantuanku. Kini, kami sedang dalam perjalanan menu