72. Menepi dalam Sepi

2002 Kata

Kian’s POV Pada dasarnya, hidup tidak pernah berpihak padaku. Sejak dulu sampai sekarang, orang-orang yang aku sayang satu per satu meninggalkanku. Mulai dari Ibuk, Adik— yang bahkan baru sempat kulihat sesaat, Bapak, Eyang Kung— satu-satunya Eyang yang masih hidup saat aku lahir, dan sekarang istriku. Semuanya meninggalkanku. Benar-benar tak tersisa satu pun. Aku tidak tahu kesalahan apa yang pernah kuperbuat sampai aku memiliki hidup yang seperti ini. Ataukah memang Tuhan sangat menyayangiku sampai Dia memberiku cobaan tanpa henti? Entahlah. Hanya Dia yang tahu. Aku menghela napas panjang. Kuambil batu putih di sampingku, lalu kulempar jauh— sejauh yang kubisa. Pantai Watulawang, Gunungkidul. Pantai yang terakhir kali aku kunjungi bersama Ibuk sebelum kematian beliau. Pantai yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN