104. Dekapan Ayah

2101 Kata

Nafi’s POV  Kalau ada lomba orang yang paling sering menyusahkan Mas Kian, maka aku pasti juara satu. Bahkan jika ada predikatnya, maka aku pasti juga mendapat predikat pujian. Bagaimana tidak? Sejak awal menikah, aku selalu minta dimengerti dan dia selalu mengalah serta mengusahakan kebahagiaanku. Dia rela menunggu, menahan diri, dan menekan egonya mati-matian. Semua itu dia lakukan demi aku mau bertahan di sampingnya. Di saat dia berbuat salah sekali saja, aku langsung marah-marah, bahkan meninggalkannya sendirian sampai empat hari. Seolah-olah selama ini aku adalah manusia paling benar dan tidak pernah berbuat salah sedikit pun. Kini, saat aku baru mulai menyenangkannya, aku malah membuat kekacauan. Aku kembali membuatnya sedih. Aku kembali membuatnya khawatir. Rasa-rasanya, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN