106. Rindu Suami pada Istri

2103 Kata

Kian’s POV Nafi masih sering pingsan. Bahkan satu bulan telah berlalu sejak kecelakaan nahas itu, tetapi dia masih sering tiba-tiba tak sadarkan diri. Minimal sekali, dia lemas sampai limbung. Tak terhitung berapa kali aku mencoba menenangkannya. Memintanya untuk berhenti overthinking. Bagaimanapun juga, hal itu tidak akan membuat bayi kami kembali, tetapi justru hanya memperburuk kesehatannya. Namun, usahaku belum juga membuahkan hasil— bahkan sampai beberapa minggu berikutnya. Nafi tetaplah Nafi. Kini dia benar-benar sedang sibuk dengan ‘dunianya’ sendiri. Baiklah, kondisi fisiknya memang sudah jauh membaik. Luka-luka di sekujur tubuhnya banyak yang sudah kering, bahkan ada yang sudah samar bekasnya. Aku terus mengupayakan kesembuhannya, baik itu dari dalam maupun dari luar. Aku beru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN