Pintu samping terbuka, preman yang tadi menyeret Amelia ke ruang belakang masuk kembali ke ruang tengah, memberi kabar singkat. “Wanita itu sudah terikat, Nona.” Monica menoleh, matanya berkilat. Senyum kembali menghiasi bibirnya, tapi kali ini senyum yang penuh kegilaan. “Bagus. Jangan sampai dia melarikan diri.” “Apa yang harus kami lakukan padanya, Nona?” tanya salah satu preman, suaranya berat. Monica berjalan mendekat, langkahnya tenang, lalu menatap lurus ke arah mereka. “Biarkan dia merasakan sedikit saja apa yang aku rasakan. Tidak perlu membunuhnya—belum. Aku hanya ingin dia tahu bagaimana rasanya hidup tanpa kendali. Bagaimana rasanya ketakutan setiap saat.” Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan suara rendah namun dingin menusuk. “Aku ingin Amelia tahu… bahwa hidupnya

