Sampai Jumpa Lagi, Istriku

1409 Kata

Amora jatuh terisak, tubuhnya luruh ke lantai seperti kehilangan daya. Dingin ubin yang menyentuh kulitnya menusuk hingga ke tulang, membuat tubuhnya gemetar hebat. Tangisnya pecah, menggema di ruangan yang sunyi, meretas setiap sisa ketegaran yang coba ia pertahankan. Kaizen berdiri diam di sebelah brankar, tempat Sea terbaring pucat tak berdaya. Wajahnya hampa, matanya yang dulu penuh wibawa kini redup tanpa cahaya, seolah seluruh dunia telah direnggut darinya. “Maaf... maafkan aku,” gumamnya, suara yang keluar begitu serak, nyaris tenggelam dalam kesedihan. Kata itu ia ulangi lagi dan lagi, seperti doa yang terus bergema tanpa henti. Kaizen menunduk, lalu dengan hati-hati mendaratkan ciuman di kening Sea, di pipinya, dan pada punggung tangannya yang dingin. Setiap sentuhan membawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN