“Kai … berhenti menggoyangku!” rancau Sea diantara tidurnya. Sepertinya di hajar Kaizen dua ronde di restoran dan satu ronde di rumah membuatnya kuwalahan. Dengar, tidurnya saja sampai mengigau. Sedangkan si pelaku malah tersenyum tanpa rasa bersalah. Dia menyandarkan tubuhnya, memandangi istrinya yang tampak lelah namun tetap menggemaskan. Bahkan dalam tidur sekalipun, Sea masih sempat mengomel. “Kalau kau lelah, jangan menantangku seperti tadi, Sea,” gumamnya pelan, suaranya penuh nada menggoda. Dia menggeser selimut yang menutupi wajah Sea, jemarinya dengan lembut menyelipkan helaian rambut yang berantakan ke belakang telinga istrinya. Sea menggeliat kecil, matanya yang setengah tertutup melirik Kaizen dengan tatapan lemah. “Kau … serigala …,” gumamnya hampir tak terdengar. Kaize