Tidak sampai dua menit, seorang pria berjas rapi muncul, memecah keramaian yang mulai menarik perhatian pelanggan lain. Itu adalah manajer toko, yang dipanggil untuk menangani situasi. Dengan gestur penuh hormat, ia membungkuk dan menyapa Sea dengan sopan. “Nyonya, saya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi,” katanya, lalu melambaikan tangan pada petugas keamanan, memberi isyarat agar mereka pergi. “Ini hanya kesalahpahaman kecil, Nyonya.” Sea menatap manajer tanpa emosi, tapi dia tahu apa maksud pria tersebut. Mereka ingin meluruskan situasi sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Mungkin toko ini tak siap jika ia memutuskan membeli semua barang dan mengosongkan stok—meskipun itu akan memberi keuntungan besar, dampaknya pada pelanggan tetap tidak bisa diabaikan. “Oke, aku bayar semua