“Sea, ya? Nama yang bagus.”
Benar-benar bagus. Sangat bagus sampai Kaizen tidak bisa melupakan nama itu sama sekali.
Berjalan di samping wanita yang bernama Sea, Kaizen menyunggingkan senyum hangat. Sesekali, dia meliriknya, menikmati ekspresi Sea yang sedikit tegang namun tampak menggemaskan.
Ada sesuatu yang menyenangkan dalam caranya menggigit bibir bawah atau menyisir rambutnya dengan gugup, seolah berusaha terlihat santai.
“Lihat, bahkan saat gugup, gelagatnya pun sama” batin Kaizen merekahkan senyumnya.
Deggo juga terlihat begitu antusias Tubuh kecilnya bergerak seirama dengan langkah ayahnya, dan suara kecilnya mulai terdengar, "Mam… Mam," gumamnya, tangannya terulur ke arah wanita di samping mereka.
Sea tersenyum menyambut ocehan Deggo, matanya membulat, sama antusiasnya den
