Serangan Pagi

1051 Kata

"Bangun sayank, udah pagi," ucap Niko pelan. Andini menggeliat, dia merasakan ada yang menyentuh perutnya. "Hmmm," gumamnya lirih merespon gelitikan di perutnya. "Bangun donk, masa tidur terus. Sholat subuh dulu yuk." "Mas mandi dulu gih. Aku masih pengen tidur bentar lagi ya." "Eh kok tumben pengen tidur lagi. Masih capek kah?" Niko menarik bahu istrinya yang membuat wanita yang masih gadis itu terlentang. Andini hanya menanggapinya dengan anggukan kecil. Dia masih malas membuka mata. "Seenak itu kah, kok sampe belum pengen bangun," goda Niko. "Sakit kok." "Sakit? Belum tembus loh yank. Aku belum kerasa nembus." "Baru di ujung aja udah sakit loh." "Hmm masa kurang basah ya? Ato terlalu ketat kali yank, kan belum pernah di pake." "Ato kegedean punya Mas, makanya sakit," ucap An

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN