"Kok diem sayank? Aku pergi gak neeh?" tanya Niko sedikit menggoda istrinya setelah sang istri merasa puas menangis. Andini terdiam, dia tidak berani mengangkat wajahnya di hadapan sang suami. Dia terlalu malu karena dia sudah berprasangka buruk dan marah-marah pada Niko. Niko melihat istrinya dengan sedikit senyum. Dia masih ingin menggoda istrinya sedikit lebih lama. "Kok diem sih? Hmm kata orang kalo diem itu artinya iya. Bearti aku pergi nih ya?" kata Niko. "Haahh, pengen tidur malah kudu ke kantor. Nasib nasib," gerutu Niko sambil menurunkan kakinya dari atas tempat tidur. "Jangan pergi," ucap Andini pelan. Niko menoleh, dia seperti sedang mendengar suara seseorang barusan. "Apa sayank?" tanya Niko. "Jangan pergi," ucap Andini lagi. "Apa sayank, kenceng dikit donk," Niko mulai