47. Mungkin Hanya Salah Lihat

1204 Kata

Ruang makan pagi ini terasa lebih ramai dari biasanya karena kerandoman Kaivan. Pemuda itu sejak duduk di ruang makan sudah banyak mengoceh bercerita ini dan itu. Aroma sup ayam berpadu dengan harum kopi hitam yang baru diseduh memenuhi ruang makan. Di tengah meja, beberapa roti panggang berlapis selai kacang tersusun rapi, menunggu tangan-tangan yang hendak menyantapnya. Alea duduk bersisihan dengan Kaivan, adik bungsu Kaisar. Wajah pemuda itu cerah, seolah ada sesuatu yang menyenangkan dalam agendanya hari ini. Sementara di sisi lain, Kaisar duduk diam. Matanya hanya tertuju pada cangkir kopi yang sedari tadi ia tenggak isinya sedikit demi sedikit karena masih panas. Sesekali ia mengaduk masih dalam diam tanpa suara, seakan lebih sibuk dengan pikirannya sendiri ketimbang sarapan. Kris

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN