Happy Reading Juna berlari mengejar Vanessa. Dia tidak akan membiarkan istrinya pergi, tidak akan membiarkan Vanessa bertemu dengan Valen ataupun Kinan. Pikirannya berkecamuk, dipenuhi rasa cemburu dan ketakutan kehilangan Vanessa. Dia harus menghentikan Vanessa, bagaimanapun caranya. "Vanessa! Tunggu!" teriak Juna, suaranya parau karena menahan emosi. Dia menyentak tangan Vanessa dengan kuat, menariknya agar wanita itu berhenti melangkah. Cengkeramannya erat, mencerminkan kemarahan yang dia tahan. Jari-jarinya mencengkeram pergelangan tangan Vanessa, meninggalkan bekas kemerahan di kulitnya yang halus. "Apaan, sih? Lepasin!" Vanessa meronta, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Juna. Wajahnya memerah karena marah dan kesal. "Kamu nggak boleh pergi, Vanessa!" geram Juna,