S2-61 Nayaka dan Selena

1255 Kata

Suasana kamar rawat inap RS Pondok Indah malam itu berbeda. Setelah hari-hari penuh tegang, kini cahaya lampu putih terasa lebih hangat. Di sudut ruangan, suara mesin infus berdetik lembut, sementara di ruang NICU tak jauh dari sana, dua bayi mungil masih berjuang dalam inkubator transparan. Cantika bersandar pada bantal besar, tubuhnya lemah, wajahnya masih pucat. Namun kali ini ada senyum samar di bibirnya, senyum yang hanya muncul ketika tatapannya jatuh pada dua foto bayi di layar tablet—Nayaka dan Selena. Ezra duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan istrinya erat. Meski lelah, sorot matanya lebih teduh daripada malam-malam sebelumnya. “Mereka belum bisa kita bawa ke sini,” kata Ezra memecah hening. “Aku juga masih belum bisa ke sana.” Mata Cantika berkaca-kaca. “Kamu harus puli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN