S2-11 Kompak

1710 Kata

Pukul tiga lewat lima belas. Udara di lokasi proyek HorizonOne makin panas, meski awan mendung menggantung seperti selimut kelabu yang enggan menjatuhkan hujan. Ezra berdiri di tepi parit galian, mengenakan helm putih dan rompi proyek LZ Corp. Sepatu mahalnya sudah belepotan lumpur sejak tadi pagi, tapi dia tampak tidak terganggu. Di depannya, tiga orang pekerja konstruksi berdiri dengan raut gelisah, sementara satu supervisor lapangan sibuk menunjuk-nunjuk ke arah gundukan tanah yang dibatasi garis merah. “Jalur drainase ini enggak bisa diterusin, Pak,” kata salah satu pekerja, menunjuk ke penanda kayu dengan label Kabel PLN - Tegangan Menengah. Supervisor menimpali, “Kalau nekat gali, risiko nyentuh kabelnya. Dan itu bisa blackout satu area perumahan di belakang proyek ini.” Ezra men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN