Suara keras musik DJ langsung menyambut kedatangan Oliver begitu kakinya melangkah melewati pintu masuk sebuah tempat hiburan malam. Oliver mengayun kaki melewati kerumunan orang yang sedang menikmati minuman sambil berbincang. Laki-laki dan perempuan. Beberapa tampak sedang menyatukan bibir mereka di tengah suasana hingar bingar tempat tersebut. Tidak akan ada yang peduli pada apapun yang mereka lakukan. ‘Pyarrrr!’ Bahkan ketika suara pecahan kaca terdengar, mereka yang sedang melampiaskan nafsu yang sudah tidak tertahan lagi itu sama sekali tidak merasa terganggu. Alkohol sudah menguasai otak mereka. Oliver terus berjalan masuk. Di belakang pria itu ada Tom dan juga empat orang berpakaian serba hitam mengikuti sang CEO. “Tuan Oliver, mari silahkan ke atas. Tamu anda sudah menunggu.”

