Bab 15

1125 Kata

Frans melangkah masuk ke kamar hotel itu dengan langkah pelan, matanya langsung menyapu seluruh ruangan. Aroma bunga mawar segar bercampur dengan wangi lilin aromaterapi menyambutnya. Di tengah ruangan, ranjang besar dengan seprai putih bersih penuh dengan kelopak mawar merah yang tersusun membentuk hati. Dahi Frans berkerut. Rahangnya mengeras. “Celine… apa maksud semua ini?” tanyanya dengan nada datar, meski jelas terdengar nada peringatan. Celine berdiri di tepi ranjang, bibirnya tersenyum tipis. “Kejutan. Kamu selalu bilang tidak punya waktu untuk kita… jadi, aku memutuskan membuat waktu itu sendiri.” Frans menggeleng perlahan, matanya tajam. “Aku tidak tertarik bermain seperti ini. Kita pulang sekarang.” “Pulang?” Celine melangkah pelan, suara hak tingginya terdengar lembut di ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN