Frans menegakkan tubuhnya di ranjang, rambutnya masih acak-acakan, matanya menatap lurus pada Celine yang sibuk membuka lemari. Suara pintu lemari dibuka-tutup berulang kali membuat suasana kamar menjadi gaduh, berbeda dengan keheningan pagi yang biasanya. Ia mengerutkan kening, lalu bersuara pelan namun tegas. “Celine, kamu mau ke mana?” Celine yang sedang menarik gaun berwarna biru muda, berhenti sejenak. Ia menoleh sekilas, lalu menghembuskan napas dalam. Tatapannya dingin, tidak sama sekali menampilkan kelembutan seorang istri. “Aku mau pergi sama teman-temanku,” jawabnya datar sambil mengibaskan gaun di tangannya, memastikan tidak kusut. “Dan hari ini aku nggak akan ke kantor.” Frans mencondongkan tubuhnya ke depan, meletakkan kedua lengannya di atas lutut. Ia terdiam sejenak, seo