Frans baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah ketika suara deru mesin lain terdengar di belakang. Sebuah mobil berhenti tepat di depan pagar, dan seorang lelaki muda dengan gaya kasual keluar dari sana. Frans menyipitkan mata, langkahnya terhenti. Dari dalam rumah, suara Celine terdengar riang, ia berlari kecil ke arah pintu, membuka lebar seakan sudah menunggu. “Eh, kamu datang juga!” seru Celine dengan senyum lebar. Lelaki itu tertawa kecil, lalu mereka berpelukan sebentar. Setelah itu, tanpa sungkan, keduanya melakukan cipika-cipiki dengan tawa yang terdengar terlalu akrab. Frans berdiri mematung di teras, wajahnya datar namun rahangnya mengeras. Celine yang menyadari keberadaan Frans hanya melirik sekilas lalu bersuara sinis. “Oh, kamu sudah pulang? Kenalin, ini temanku. Dia