Bab 29

1190 Kata

Celine masuk ke dalam rumahnya dengan langkah cepat dan hentakan keras pada tumit stiletto yang masih dipakainya. Pintu ditutup dengan suara keras, hingga hiasan gantung di ruang tamu bergetar halus. Nafasnya memburu, wajahnya merah padam, dan matanya dipenuhi rasa sakit hati bercampur amarah. Tasnya dia lempar begitu saja ke sofa ruang tamu, lalu ia berjalan mondar-mandir seperti singa betina yang dikurung. Kata-kata Frans yang begitu lembut pada Alana tadi di restoran terus bergaung di telinganya. Bagaimana bisa Frans tersenyum setulus itu, menatap penuh perhatian, sementara selama ini ia hanya diberi tatapan datar, dingin, bahkan sering kali tak peduli? Celine meremas rambutnya sendiri dengan kedua tangan. “Kenapa harus dia? Kenapa Frans harus memperlakukan Alana seperti wanita paling

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN