Alena berdiri tegang, sesekali meneguk salivanya, menatap takut lawan bicaranya saat ini. Sedangkan Fadil bersembunyi di belakang Alena dan menyembunyikan wajahnya. "Apa kau sedang bercanda dan mempermainkan perusahaan?" "Tidak Pak, maaf sebelumnya tapi tolong izinkan saya membawanya karena tidak ada yang menjaganya di rumah." Alena tampak pasrah. "Kau sekertaris baru tapi sudah berani minta izin seperti itu, aneh sekali kau baru berumur 22 tahun, tapi sudah punya anak sebesar ini? Apa kau memalsukan umurmu?" "Om jangan marahi Bunda, tadi Bunda sudah dimarahi Ayah, Bunda sudah menderita setelah menikah dengan Ayah, kalau Bunda terlalu sakit nanti Bunda pergi meninggalkan Fadil," ucap Fadil yang bersembunyi di belakang Alena. "Fadil, jangan bicara seperti itu Sayang." Alena cukup kel