Bab 41. Panik!

1369 Kata

Happy Reading Akhirnya Luna berangkat kerja bareng Alva, dalam perjalanan menuju kantor, pria itu tidak berhenti melirik ke arah wanita yang benar-benar membuat hatinya jumpalitan ini. Wajah Luna terlihat sangat cantik jika dilirik dari samping. Ingin sekali Alva mencubit hidung mancung Maminya Valen ini, kalau boleh sih gigit kecil gemas. Apalagi bibirnya yang mungil itu, kapan dia bisa merasakan. Namun, harus sabar dulu. Perjalanan masih sangat panjang, apalagi sudah ada saingan. Ah, tidak. Alva yakin jika Luna pasti tidak suka dengan Darren, jadi kandidatnya hanya dia saja. "Kenapa?" Luna menyadari jika sejak tadi Alva curi-curi pandang ke arahnya. Wanita itu menoleh sekilas kemungkinan menatap ke depan kembali. "Aku seneng banget, bisa berdua satu mobil denganmu lagi," jawab Alva

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN