Zane menghela napas kasar, mengurai sesak dalam d**a yang sejak tadi membuat napasnya sedikit berat. Perlu dia akui, berurusan dengan Theresa memang cukup menguras kesabaran. Entah, apa yang dipikirkan wanita paruh baya itu hingga memutuskan melepaskan Aline. Padahal dia tahu, bahwa wanita itu yang membuat putranya celaka. Zane geram, jika tidak ingat Theresa ibu kandung sahabatnya, mungkin dia sudah membawanya ke penjara bawah tanah yang dimiliki keluarganya. “Tante emang sudah maafin, tapi saat wanita itu hendak pergi, om langsung membawanya,” jawab Zane. “Kemana?” “Timothy memberi ide untuk menaruhnya di penjara milik keluargaku. Om ikut aja, mungkin udah gemes juga. Sudah ditipu, anaknya di celakai pula.” Geram Zane mengepalkan tinjunya. Dante sedikit bingung mendengar ucapan Za