“Jadi gimana?” Jena langsung menodong pertanyaan begitu isi piring mereka habis. Bahkan sebelum mereka menaruh piring kotor itu ke dalam sink wastafel. Dante sempat melirik Zane, hendak meminta tolong maksudnya. Naas, temannya itu tidak peka sama sekali, justru asik menatap layar ponselnya. Seolah itu bukan masalahnya. “Dan?” Jena memanggil lagi. Deheman lirih sempat terdengar, sebelum akhirnya dia menjawab, “Itu … sebenernya, aku gak lihat kapan dia keluar. Cuma suruh mereka keluar aja, terus langsung masuk kamar.” “Intinya aku udah di usir, benar kan?” Zane menyela, tak mau ikut disalahkan juga. Memang benar, yang terjadi malam itu sesuai dengan perkataan Dante. Dia memang tidak melihat Zane dan Zahira keluar malam itu, tapi dia mendengar bunyi pintu yang dibuka dan ditutup. Tanda