“Apa yang ingin kau tanyakan? Tanyakan saja, aku akan jawab.” Seperti itu kata Dante begitu ia masuk. Tanpa salam dan tanpa basa-basi. Namun sebelum mendengar balasan dari Zane, ia sempat pergi mengambil sebotol air mineral dari dalam lemari pendingin. Lalu duduk di sofa bergabung dengan keduanya. Dante menatap Jena sekilas, melihat mata wanita itu sedikit sembab, ia jadi curiga Zane sudah membuatnya menangis. Kemudian ia bicara dengan suara rendah. “Sudah malam, masuk ke kamar, gih. Istirahat.” “Gak bisa! Dia tokoh utama hari ini!” seloroh Zane tak terima. Namun Dante justru santai menanggapi, “Tanya aku saja!” “Gak! Dia harus disini!” Zane semakin ngotot, kekeh ingin Jena tetap duduk di depannya. “Zane, sudahlah.” Nada Dante masih lirih. “Jena baru selesai operasi besar, harus b