Carisa membuka mulut, napasnya tercekat. Wajah terlihat pucat, dia ingin menjawab dan dia ingin membela diri. Namun, belum sempat satu kata pun keluar dari mulutnya, suara pintu depan tiba-tiba terdengar berderit. Saat Pintu rumah terbuka perlahan, suara hujan tipis dari luar masih menetes-netes di selasar. Dua sosok masuk ke dalam rumah, mereka Asih dan Bisma. Jaket mereka basah, rambut keduanya pun sedikit lepek karena gerimis yang masih membasahi malam. "Assalamu'alaikum," ucap Asih sambil menggibaskan air dari ujung kerudungnya. "Wa'alaikumsalam," jawab Edgara cepat. Dia langsung berdiri dari kursinya dan menghampiri kedua orang tuanya dengan senyum hangat. "Ibu, Bapak, gimana kontrolnya tadi?" "Alhamdulillah, hasilnya cukup bagus," jawab Bisma sambil melepas jaket. "Tadi agak lama