Di hadapan Carisa, berdiri seorang wanita paruh baya, berpenampilan anggun, dengan wajah yang masih cantik meski mulai dimakan usia. Orang itu adalah Renti — ibunya Kiano, mantan calon mertua lebih tepatnya. Orang yang dulu hampir saja memanggil Carisa dengan sebutan "menantuku". “Kamu kenapa di sini, Sa?” tanya Renti, suaranya pelan, memasang expresi penasaran. “Suami saya sakit, Tante.” Carisa memaksakan diri untuk tersenyum. " Dia opname di sini." “Suami?” Alis Renti terangkat, matanya membesar seketika. “Kamu udah punya suami? Serius? Memangnya kapan kamu nikah? Kok Tante enggak diundang, sih?” “Iya, Tan. Aku nikahnya belum lama kok.” Carisa menghela napas dahulu sebelum melanjutkan, "Kami baru nikah secara agama, belum sah secara negara. Jadi memang belum pengumuman." Renti terdi