Carisa menoleh cepat. Napasnya tercekat saat mengenali siapa yang datang. "Bunda? Ayah?" Esthy segera menghampiri dan menarik tubuh Carisa ke dalam pelukannya. "Syukurlah suamimu udah sadar, Bunda senang. Kamu sehat, kan?" Carisa hanya mengangguk kecil di pelukan Ibunya, menahan haru yang mendesak di d**a. Esthy mengelus punggung Carisa sejenak, lalu melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah ranjang pasien. Tatapannya jatuh pada sosok Edgara yang sedang duduk bersandar. "Maaf ya, Ed. Bunda baru bisa menjenguk sekarang. Kemarin pas kamu kecelakaan, Bunda lagi di luar negeri karena ada acara sama teman-teman arisan. Bunda baru tadi pagi mendarat, terus Bunda suruh Ayah nganter ke sini biar bisa ketemu kalian." Edgara tersenyum sopan dan mengangguk. "Nggak apa-apa, Bunda. Terima kasih sud