Mata Mey berkaca-kaca mendengar ucapan Fardan. Suami sebaik ini kenapa bisa Eva tinggalkan. Hanya karena hasutan oleh ibunya. Lalu sekarang bagaimana sikap Eva. Setelah tahu Fardan tidak mandul. Bahkan segera memiliki anak. Mey yakin Eva pasti kecewa. Tidak semudah itu melupakan cinta yang begitu dalam. Mey yakin di dalam hati Eva masih ada cinta kepada Fardan. Tidak mungkin bisa lepas begitu saja cinta yang sudah terjalin selama sembilan tahun. Mey tidak merasa cemburu terhadap Eva. Dirinya dan Eva memiliki hak yang sama kepada Fardan. Tapi sekarang, Fardan hanya miliknya saja. Karena sudah bercerai dari Eva. "Apa yang kamu pikirkan. Aku tidak mau kamu berpikir keras. Buat santai dirimu. Pikirkan yang hanya membuat kamu senang. Karena pikiran dan perasaanmu berdampak pada anak-anak kita