Mey menghidangkan minuman dan kue sari India serta amparan tatak. "Silakan diminum dan dicicipi kuenya, Ayah." "Ini Mey, istriku, Ayah." Fardan memperkenalkan Mey pada ayahnya. "Pantes saja cucuku cantik. Ternyata menantuku cantik sekali." Tuan Fred menatap wajah Mey. "Terima kasih, Ayah." Mey tersenyum mendengar pujian ayah mertuanya. "Dimakan kue nya, Kai. Ini buatan Nini." Rani mempersilakan Kai nya untuk mencicipi kue. "Oh. Dari dulu Nini kamu memang pintar membuat kue. Sayangnya Kai yang tidak pintar." "Kai pintal kok. Ganteng lagi." Rani memuji kai nya. "Terima kasih, Sayang. Kai harus pulang sekarang. Rani turun ya." "Lani sayang Kai." Rani memeluk Tuan Fred. "Ian juga sayang Kai." Rian memeluk kai nya. "Alhan juga sayang Kai. Lama-lama di sini, Kai. Bial kita b