Suasana ballroom hotel mewah itu tamoak meriah, para tamu undangan dengan riang gembira menikmati alunan musik klasik sambil bersenda gurau dengan rekan atau kolega yang kebetulan bersua di pesta itu. Sambil menikmati hidangan mewah dan mahal yang disajikan, ditemani segelas sampanye dan minuman lainnya. Tak ada yang sadar akan situasi genting yang sedang berlangsung di lorong dan kamar hotel yang menjadi ruang ganti pengantin. “Nona, tolong jangan menangis lagi, riasannya jadi kacau nanti!” pinta penata rias dengan nada memelas seperti hendak menangis. Takut akan kemarahan Jayden karena gagal merias pengantinnya. Zakiyah malah semakn kencang menangis, merasa tak ada seorangpun yang iba akan nasibnya. Siapa yang menyangka jika dirinya malah akan jadi pengantin pengganti dari tantenya sen