Zakiyah termangu, melihat pintu mobil yang terbuka. Sejenak pikirannya dipenuhi bayangan adegan penculikan di drama yang dia tonton, yang mana si penculik seolah melempar umpan agar korbannya masuk sendiri ke dalam mobil. “Nona?” Zakiyah mengerjap seraya cepat tersenyum kecil. “Iya, Pak!” sahutnya geli dengan pikirannya sendiri. Masih dihantui adegan penculikan itu, Zakiyah merangkak memasuki mobil demi mencari barang yang dimaksud. Tak sadar jika sejak tadi Rayhan memperhatikan lekuk tubuhnya yang mungil namun padat berisi itu. “Di mana?” gumam Zakiyah, tangan halusnya berusaha membuka kompartemen yang dimaksud namun mengalami kesulitan. “Bisa dibantu?” Zakiyah seketika terdiam dan membeku manajala merasakan sentuhan di bokongnya, serta ada perasaan yang menakutkan. Rayhan menyentuh