Hari bergulir menuju sore, Zakiyah baru saja menyelesaikan pekerjaannya ketika Zidane muncul di ruangannya. “Pak!” sapa Zakiyah, seketika merasa canggung jika berada di ruangan yang sama dengan atasannya itu. “Sudah baikan?” tanya Zidane seraya melangkah menghampiri. Zakiyah mengulas senyum tipis. “Memangnya aku bertengkar sama siapa?” ujarnya mencoba menanggapi dengan candaan ringan. Zidane pun tersenyum akhirnya, untuk sejenak dia menatap Zakiyah, dalam hati merasa lega setidaknya wanita itu tak lagi terlihat sedih meski wajahnya masih sendu. “Hari ini kau ada rencana keluar?” tanya Zidane, tangannya meremas kursi tamu demi mengalihkan rasa gugupnya. Zakiyah termangu sebentar, dia bisa menangkap sinyal lain dari gestur tubuh atasannya itu. Jelas sekali jika Zidane berniat mengajak