Jayden mengawasinya, seolah takut jika Zakiyah akan salah masuk ke ruangan lain, padahal jelas-jelas pintu lain di sana hanya kamar ganti. Lalu, ketika gadis itu sudah masuk ke ruangan sana, dia menghela nafas lega. “Sial!” gerutunya pelan. Zakiyah, celingukan di dalam kamar ganti itu. Menyempatkan diri mengagumi desain interior maskulin yang sepertinya dirancang khusus untuk Jayden. Walk In Closet yang tertata rapi dengan lemari penuh pakaian yang diatur menurut warna pakaian, yang sebenarnya hampir semua berwarna kalem dan natural. Lemari sepatu juga penuh dengan puluhan pasang dari berbagai merek dunia dan tentunya mahak, tak ketinggalan lemari meja kaca dan laci berisi jam tangan mewah dan dasi yang tergulung rapi di setiap kotak masing-masing. “Ck! Dia memang sekaya ini, dari pena