“Kiya ….” Jayden merasa bersalah karena harus menjaga sikap di hadapan Siera, agar semuanya tetap berjalan seperti biasa tanpa membuat wanita itu curiga. Jayden melirik pada Siera yang tertidur lelap di sampingnya, setelah mereka bercinta dengan liarnya sampai Siera tertidur karena kelelahan. “Sebaiknya kalian cepat menemukan sesuatu untuk menghentikan semua ini!” desahnya dalam hati, tak sampai hati harus terus bersandiwara dan bersikap manis pada Siera. Ini sudah tengah malam, Jayden mencium aroma tanah yang naik pertanda jika hujan akan turun. Semilir angin yang semula sejuk mulai berangsur semakin dingin seiring dengan suhu udara yang turun. Perlahan tetes air hujan pun berjatuhan, sedikit demi sedikit dan akhirnya turun dengan derasnya. “Hujan,” gumamnya. Jayden memikirkan Zak