Dua Janin, Dua Takdir.

1146 Kata

Di lantai atas mansion keluarga Takizaki, senja menyusup dari celah tirai. Udara sejuk dari AC berpadu dengan aroma lavender yang menyebar dari diffuser di sudut ruangan. Di ranjang putih bertabur bantal empuk, Zakiyah duduk bersandar dengan perutnya yang mulai besar dan menegang lembut. Jayden, dengan sabar dan penuh cinta, duduk di bawah kakinya. Kedua tangannya memijat betis Zakiyah perlahan, sesekali mencium pergelangan kaki istrinya itu. “Sakitnya masih terasa, Sayang?” “Udah lumayan. Pijatan kamu enak banget.” “Harus enak. Ini kaki ibu dari anakku.” Jayden tersenyum nakal sambil mengusap telapak kaki Zakiyah lebih dalam. Zakiyah terkekeh pelan. Matanya mulai berat. Tapi tiba-tiba dipikirannya muncul satu nama. Siera Rosewood. Seolah suara hati pelan menyusup, Zakiyah bergum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN