Ario merapatkan bibirnya menahan tawa mendengar perintah Jayden, bosnya itu mendelik tajam ke arahnya. “Ada yang lucu!?” hardiknya kesal. Ario cepat menggeleng. “Tidak, Pak, maaf!” katanya. Jayden mendengus. “Baik, Pak!” sahut Ario, dia lalu berbalik hendak pergi. “Tunggu, Ario!” Ario cepat memutar tubuhnya lagi menghadapi Jayden. “Ya, Pak!” Jayden tampak gelisah dan ragu sebelum kemudian berbicara. “Kau sudah melakukan apa yang kuperintahkan?” tanyanya dengan wajah memerah. Ario tertegun sebentar, sebelum kemudian wajahnya tersenyum cerah lalu mengangguk penuh semangat. “Memastikan stok s**u hamil aman di setiap supermarket? Sudah saya lakukan sesuai perintah Anda, Pak!” katanya. Jayden mengangguk, tersenyum puas mendengar laporan Ario. “Lanjutkan, terima kasih banyak!” ka