“Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi waktu kita hari ini sangat padat. Kamu juga akan tahu alasannya nanti ketika sore tiba!” katanya seraya berlalu masuk ke ruangannya. Zakiyah pun hanya bisa melongo di depan pintu, masih bingung dan tak mengerti dengan ucapan Zidane. “Apa, sih? Kenapa hari ini dia banyak teka-teki!” dengusnya mengomel pelan. Zakiyah kemudian menuju mejanya sendiri, yang berada di depan ruangan Zidane, di balik meja tinggi yang mana orang harus menemuinya lebih dulu agar bisa bertemu dengan bosnya. Baru saja dia duduk di kursinya, seorang wanita cantik berambut pendek muncul dengan langkah bak model profesional. Bajunya indah membentuk setiap lekuk tubuhnya, sebatas paha dan menampilkan sepasang kaki jenjang. “Zidane ada di ruangannya?” tanyanya mengetuk mej