“Kiya .…” “Pak Zidane .…” Zidane merengkuh tubuh mungil itu, beralih memangkunya dengan mudah di atas pahanya. Selagi bibir mereka bersatu dalam sebuah ciuman penuh gairah. Zakiyah terbuai, tubuhnya yang lama tak mendapatkan sentuhan, tak bisa menolak tangan Zidane memeluknya. “Kiya …” “Mmhh .…” Zakiyah tanpa sadar melenguh, merasakan gairah yang perlahan bangkit membakar tubuhnya. Merintih ketika Zidane menarik tubuhnya semakin rapat, serta memperdalam ciuman mereka. Hatinya meminta untuk berhenti, namun tubuhnya mengkhianatinya. Salahkan hormon kehamilannya yang membuat gairahnya cepat sekali terpancing. Dia butuh perhatian lebih, dia ingin sentuhan panas penuh puja itu, dia merindukan cumbuan mesra Jayden … “Hah!” Bayangan Jayden berkelebat begitu saja, menunjukkan wajah mura