Satu Malam, Satu Harga.

1097 Kata

Apartemen sewaan itu sunyi saat Siera membuka pintu. Ia baru pulang dari sesi pemotretan dan kakinya nyaris mati rasa. Tapi yang paling letih adalah pikirannya. Sejak pulih dari rumah sakit, David memberinya jadwal padat. Terlalu padat. Siera duduk di ujung ranjang, membuka sepatunya, dan mengelus perutnya pelan. “Kita harus kuat, ya …,” bisiknya, tanpa yakin ia bicara pada janin … atau dirinya sendiri. Tiba-tiba ponselnya bergetar. David. Lagi. Siera menghela napas sebelum mengangkat. “Apa lagi?” nadanya datar. “Tenang. Cuma mau tanya kabar,” suara David terdengar manis, terlalu manis. “Dan, well ... menyampaikan tawaran spesial.” “Tawaran?” David terkekeh. “Klien kita yang hari ini … Mr. Leo. Dia minta private session. Satu malam. Dinner, kamar hotel, dan ... sesi bebas. Tentu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN