27. Merasa Dihargai

1471 Kata

Pagi itu cuaca cerah. Matahari menyinari bumi dengan hangat, tidak terlalu terik, sempurna untuk sebuah perjalanan ke pantai. Ayu berdiri di depan cermin, mengenakan dress berwarna biru langit dengan pita putih polos. Rambutnya yang tertata rapi bergelombang sempurna. Ia tampak cantik dan anggun, meski raut wajahnya memancarkan kegugupan yang tak bisa disembunyikan. Di luar rumah, terdengar suara klakson pendek. Ayu menoleh cepat, lalu merapikan jilbabnya sekali lagi. Ia menuruni anak tangga rumahnya dengan langkah kecil, dan sebelum keluar, ia berpamitan pada ibunya yang sedang menyetrika baju di ruang tengah. “Ibu, Ayu pergi dulu ya, sama Mas Hendro. Ke pantai katanya.” Rani menatap anak gadisnya dan tersenyum lembut. “Iya, Nak. Hati-hati ya. Jangan lupa makan siang. Kalau nanti sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN