Thomas menarik nafas perlahan dan menatap Anya sambil tersenyum, otak cerdasnya segera membuat sebuah alasan yang logis. “Semalam, saat mengetahui jika Peter memang adalah anak kandungku dan dalam beberapa hari ini akan menikah. Itu jelas adalah sebuah momen istimewa lainnya yang aku miliki.” Anya manggut-manggut, “Iya itu juga hal yang istimewa.” Vivian mendengus pelan, Thomas semakin lihai membuat alasan dan pembelaan diri. Ia menatap Anya, usianya yang masih sangat muda dan layak menjadi anaknya ini tampaknya memang masih polos dan tidak mengerti apa-apa. Ia jadi tidak tega untuk mengatakan apa yang sudah terjadi antara dirinya dengan Thomas kemarin malam. Sebab tentu saja akan membuat rumah tangga Anya dan Thomas bisa jadi hancur. “Aku sudah selesai makan, bisakah kamu menyuruh pel