Vivian membuka matanya terlebih dahulu, ia sedang berada di dalam dekapan Thomas dan tersenyum bahagia. Sudah sangat lama ia ingin merasakan kehangatan seperti ini, tertidur nyenyak sambil berpelukan dengan Thomas. Vivian meletakkan telinganya di d**a Thomas dan mendengar detak jantungnya yang berdegup dengan irama stabil, melihatnya bernafas. Sungguh pemandangan yang membuat dirinya pun merasa aman dan damai. Ia mengecup bibir Thomas yang membuat laki-laki itu terbangun dan saat mata mereka bertatapan ia pun tersenyum. “Selamat pagi, Thomas!” “Pagi, sudah jam berapa sekarang?” Vivian melirik ke arah jam dinding. “Sudah jam delapan kurang beberapa menit.” “Apa?! Astaga kita sudah terlambat! Aku kemarin meminta agar Ruben memberi tahu pilot jika kita akan terbang jam sembilan!” panik T