Peter sangat senang sebab ibunya bisa datang untuk menghadiri upacara pernikahannya yang akan dilangsungkan akhir pekan ini. Begitu juga dengan Karlota yang datang kemudian bersama dengan kedua orang tua dan beberapa anggota keluarganya. “Aku mengerti sekarang kenapa Peter bersedia menikah denganmu. Kamu ternyata seorang gadis yang sangat cantik sekali,” puji Vivian ketika pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Karlota. “Terima kasih, Nyonya, saya juga sangat senang bisa bertemu dan mendapatkan restu dari Anda.” “Jangan terlalu kaku, kamu bisa memanggilku ibu atau Vivian saja. Sebaiknya panggil aku Vivian saja agar kita mudah akrab dan bisa saling menyesuaikan diri kita.” Karlota menoleh ke arah Peter yang ada di sebelah Vivian seakan meminta pendapat dari calon suaminya. Peter me