“Kau tahu Anya, aku bahagia kamu pada akhirnya menerima lamaranku dan mau tinggal bersama denganku di mansion ini.” Thomas berucap dan menghampiri Anya yang sedang menatap ke arah East river dari balkonnya, mereka berdua sedang menikmati pemandangan sebab masih belum merasa mengantuk. Anya mengangguk, “Aku juga sangat senang, Thomas.” Thomas memeluk Anya dengan erat dan kemudian membenamkan wajahnya ke dalam wajah Anya, mengecup bibirnya dengan lembut dan mesra. Mereka saling menyesap selama beberapa saat. Tangan Thomas dengan nakal menyelusup dan mempermainkan seluk lembah dan bukit milik Anya. “Thomas kamu nakal!” “Tapi kamu suka kan?” bisik Thomas tepat di telinga Anya dan tanpa menunggu jawaban dari sang pujaan hati ia pun mulai menjilat daun telinga Anya. “Aduh geli, Thomas!” Me