Pagi itu, Arini bangun lebih awal dari biasanya. Sementara Reza masih tertidur, ia membuka laptop dan mulai menelusuri beberapa hal. Rasa penasaran sudah menggerogoti batinnya sejak menemukan kartu hotel itu. Ia tidak bisa lagi hanya duduk menunggu kebenaran datang sendiri. Ia mengetik nama hotel yang tertera di kartu, lalu membuka situs resmi mereka. Jemarinya gemetar ketika melihat kolom reservasi. Apakah aku harus mencoba menelepon langsung dan berpura-pura jadi staf? pikirnya. Namun, ia segera mengurungkan niat. Itu terlalu berisiko. Tiba-tiba, ia teringat pada kenalannya, Yuni, yang bekerja di bagian administrasi perjalanan bisnis di sebuah perusahaan besar. Arini mengirim pesan singkat: 📩 “Yun, kau masih ingat aku kan? Aku butuh bantuan kecil. Bisa tolong cek data tamu hotel X sek

