Pagi itu, Arini membuka pintu rumah untuk mengambil koran yang biasanya diletakkan di pagar. Tapi kali ini, bukan hanya koran yang ia temukan. Ada sebuah amplop putih, tanpa nama pengirim. Tangannya bergetar saat mengambilnya. Ia melirik sekeliling. Jalanan masih sepi, hanya ada tukang sayur yang lewat dengan gerobaknya. Tidak ada tanda-tanda siapa yang menaruh amplop itu. Dengan jantung berdegup kencang, Arini membuka perlahan. Isi di dalamnya membuat napasnya tercekat. Foto. Foto Reza sedang bersama seorang perempuan di sebuah kafe. Wajah Reza terlihat jelas, tersenyum, sementara tangan kirinya menggenggam jemari perempuan itu. Lebih mengejutkan, perempuan itu bukan sekadar asing. Ia mengenali wajah itu. Wajah yang sempat menatapnya dari balik mobil, dengan senyum penuh tantangan. Na

