Bab 14 – Tekanan dari Dua Arah

1000 Kata

Pagi itu, suasana rumah yang biasanya tenang berubah jadi penuh ketegangan. Reza duduk di ruang tamu dengan wajah murung. Kopi di tangannya sudah dingin, tapi ia tak menyentuhnya. Arini keluar dari dapur dengan senyum lembut, seolah tak menyadari kegelisahan suaminya. “Mas, nanti pulang kerja jangan lupa mampir supermarket, ya. Aku mau masak sesuatu yang spesial malam ini,” ucap Arini ringan. Reza hanya mengangguk, tanpa menatap istrinya. Di dalam pikirannya, suara Nadya terus bergema. "Aku nggak tahan lagi, Reza. Kamu harus pilih. Aku atau dia!" Reza merasa tercekik. Nadya menuntut kepastian, sementara Arini semakin menunjukkan kasih sayang yang membuatnya merasa bersalah. Nadya Menuntut Siang harinya, Nadya menghubunginya lagi. Suaranya penuh desakan. “Reza, aku serius. Kalau kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN